Tulisan Terbaru

Translate

Hosting Refferal

Kamis, 30 Oktober 2008

Kalender Hijriah

Kalender Hijriah adalah kalender yang memperhatikan revolusi bulan (kalender lunar) terhadap bumi. Berbeda dengan kalender masehi yang memperhatikan revolusi bumi terhadap matahari. Sama seperti kalender masehi, kalender hijriah juga memiliki 12 bulan. Perbedaannya, jika bulan pada kalender masehi memiliki 30 dan 31 hari (selain bulan Februari), maka pada kalender hijriah, bulan memiliki 29 atau 30 hari. Dengan demikian satu tahun hijriah memiliki 11 hari lebih sedikit dibandingkan tahun masehi. Perbedaan lainnya adalah jika hari pada kalender masehi dimulai pada tengah malam, maka pada kalender hijriah hari dimulai setelah matahari terbenam.

Secara tradisional, bulan pada kalender hijriah dimulai jika terlihat bulan sabit (hilal) beberapa saat setelah matahari terbenam. Jika bulan sabit tidak terlihat pada akhir tanggal 29, maka hari berikutnya adalah tanggal 30. Alasan bulan sabit tidak terlihat bisa bermacam-macam, misalnya karena cuaca berawan atau langit masih terlalu terang. Tetapi apapun alasannya hari berikutnya tetaplah tanggal 30.

Peraturan tersebut menyulitkan karena kita tidak dapat menentukan tanggal jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh, hari ini tanggal 27, lalu satu minggu berikutnya tanggal berapa? Dengan cara tradisional, pertanyaan ini tidak dapat dijawab saat itu juga, dan harus menunggu sampai bulan berakhir. Untuk mengatasinya, sebagian besar negara berpenduduk muslim menggunakan perhitungan astronomis, tabel atau aritmatik. Walaupun demikian, sebagian muslim tetap menggunakan cara tradisional untuk keperluan ritual keagamaan, seperti menentukan awal puasa atau hari-hari penting lainnya.

Menurut moonsighting.com, ada berbagai macam cara di berbagai negara untuk menentukan bulan baru:

  1. Hasil observasi dari Qadi atau dewan penelaah (Bangladesh, India, Pakistan, Oman, Maroko)
  2. Bulan baru setelah matahari terbenam di Mekah (Saudi Arabia)
  3. Mengikuti Saudi Arabia (Qatar, Kuwait, UAE, Bahrain, Yaman, Turki)
  4. Bulan baru paling tidak lima menit setelah matahari terbenam (Mesir)
  5. Berita dari negara tetangga (Selandia Baru mengikuti Australia, Suriname mengikuti Guyana)
  6. Mengikuti negara muslim pertama yang mengumumkannya (beberapa negara di Karibia)
  7. Umur, ketinggian, atau perbedaan matahari terbenam dan bulan terbenam (Aljazair, Tunisia)
  8. Umur > 8 jam, ketinggian > 2°, sudut antara matahari dan bulan > 3° (Malaysia, Brunei, Indonesia)
  9. Hasil kalkulasi (komunitas Bohra, Ismail dan Qadian)
  10. Tidak ada kriteria tertentu. (Nigeria)
  11. Bulan baru sebelum 12.00 GMT dimanapun di dunia (Amerika Serikat, Kanada)

Karena perbedaan-perbedaan ini, tidak jarang umat muslim di seluruh dunia memulai puasa Bulan Ramadan pada hari yang berbeda.

Perangkat lunak Microsoft Windows memiliki fasilitas penanggalan hijriah. Orang-orang di Microsoft menamai fasilitas ini algoritma Kuwait. Berdasarkan keterangan di situs Microsoft, algoritma ini disusun berdasarkan statistik sejarah penanggalan. Karena penentuan awal bulan pada penanggalan hijriah tidak dapat ditentukan melalui algoritma semata, maka Microsoft menyediakan fungsi yang dapat digunakan pengguna untuk mengubah tanggal sampai dengan dua hari ke depan atau ke belakang.

Hari ini adalah tanggal 1 Ramadan. Dan kelihatannya sebagian besar umat muslim di Indonesia kini memulai puasa bulan Ramadan pada hari yang sama. Saya dan keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin, semoga ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar